Senin, 20 Maret 2017

PENILAIAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Suatu proses pembelajaran kimia dapat diketahui keberhasilannya dengan melakukan serangkain evaluasi. Dalam evaluasi pembelajaran terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil belajar. Hasil pembelajarn ini diharapkan dapat meliputi tiga aspek yakni kognitif, psikomotor dan afektif. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor   66  Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, Penilaian aspek koginitif biasa dilakukan dengan cara tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sedangkan penilaian kompetensi sikap dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh pesertadidik dan jurnal.
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
a)  Penilaian kompetensi kognitif di kelas,  misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian diri peserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
b)  Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
c)  Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian(rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Adapun penilaian kompetensi psikomotorik dilaksanakan dengan menilai kinerja , yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau  skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Penilaian hail belajar dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari (selama proses pembelajaran), ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian akhir sekolah dan ujian nasional.
Soal-soal kimia yang digunakan dalam ujian nasional selama ini selalu berbentuk tes tertulis, dan aspek-aspek yang dinilaipun hanya seputar kompetensi pengetahuan. Belum pernah ada soal tertulis dalam ujian nasional yang berupa penilaian obeservasi maupun tes praktik dan kinerja. Karena penilaian sikap biasanya dilakukan selama proses pembelajaran, melalui observasi, penilaian sejawat, penilaian diri dan penilaiannya dalam bentuk skala-skala. Dari penjelasan ini dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian kompetensi sikap sulit diterapkan dalam soal-soal ujian nasional, oleh karena itu hingga saat ini belum pernah ditemukan soal ujian nasional yang menilai aspek sikap tersebut khususnya dalam soal-soal ujian mata pelajaran bidang ilmu kimia.
Aspek psikomotor adalah salah satu aspek kecerdasan yang berupa ketangkasan dan keahlian dalam melakukan suatu ketrampilan. Dalam penilaiannya dapat dilakukan melalui tes kinerja (yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu). Tes ini dapat berupa tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Karena bentuk kecerdasannya yang menitikberatkan pada pelaksanaan suatu pekerjaan atau penilaian terhadap ketrampilan maka tentu saja hal terbesut sulit diterapkan dalam pembuatan soa-soal pada ujian tulis terutama ujian nasional. Namun, penilaian kenerja dapat dilakukan dalam ujian sekolah yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, soal-soal kimia yang diujikan dalam ujian nasional yang berupa tes tertulis didominasi oleh penilaian kompetensi pengetahuan, karena sulitnya membuat soal tertulis (yang biasanya berbentuk soal pilihan ganda, isian, jawaban  singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Selain itu, kompetensi sikap dan ketrampilan ini bersifat berkelanjutan sehingga lebih memudahkan penilaiannya jika dilakukan dalam proses pembelajaran sehari-hari. Dan hasilnya pun akan lebih akurat jika dilakukan dalam bentuk pengamatan meskipun tak jarang pemahaman akan sikap dan suatu ketrampilan dapat diuji dalam bentuk tes tertulis. Hal inilah yang disebut sebagai penilaian berupa kualitas yang dikuantitaskan.

Contoh Soal Afektif
Siswa telah melihat demmonstrasi dari gurunya tentang percobaan elektroda yaitu Zn dan Cu yang dimasukkan ke dalam larutan H2SO4 dengan jembatan garam KCl. Siswa mengamati hal yang terjadi untuk membantu meningkatkan pemahaman mengenai materi elektrokimia
1.  Praktikum tersebut membatu saya dalam memahami materi elektrokimia
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

2.  Pada elektroda Zn terjadi oksidasi
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

3.  Logam Cu merupakan elektroda positif
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

4.  Saya mampu mengambil kesimpulan dari praktikum tersebut
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju


5.  Saya senang mempelajari kimia khususnya materi elektrokimia
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

6.  Materi elektrokimia mudah bagi saya
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

7.  Saya senang mengerjakan soal mengenai sel volta daripada elektrolisis
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

8.  Saya senang mempelajari materi elektrokimia dengan cara praktikum
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
d. Ragu-ragu
c. Setuju
d. Sangat Setuju

Contoh Soal Psikomotorik
1.    Tentukan elektroda yang akan di gunakan di anoda dan katoda yang akan digunakandalam percobaan sel galvani jika zat yang disediakan adalah seng dan tembaga!
Jawab : Seng di anoda dan tembaga di katoda.

2.    Tentukan reaksi apa yang akan terjadi pada anoda dan katoda dalam percobaan dengan prinsip dasar elektrokimia dan fungsi elektron di dalamnya!
Jawab : Di anoda terjadi reaksi oksidasi dan elektron adalah produk darireaksi tersebut. Di katoda terjadi reaksi reduksi dan elektron sebagai reaktan pada reaksi tersebut


DAFTAR PUSTAKA

1 komentar:

  1. Salah satu prinsip dasar yg harus di perhatikan dlm rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dg prinsip evaluator dlm melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara keseluruhan terhadap siswa, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (kognitif), maupun segi penghayatannya (afektif) dan pemahaman siswa terhadap apa yg telah diberikan (psikomotor).

    BalasHapus